Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

kerusakan terumbu karang

Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut utama. Terumbu  karang  merupakan  kumpulan  fauna laut  yang  berkumpul  menjadi satu  membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut.Terumbu  karang  adalah  struktur  hidup  yang  terbesar  dan tertua  di  dunia.  Untuk  sampai  ke kondisi  yang  sekarang,  terumbu  karang membutuhkan  waktu  berjuta  tahun.  Tergantung  dari jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun  silam.  Terumbu  Karang  menjadi  rumah  bagi  ribuan  spesies  makhluk  hidup. Jika rumahnya  saja  dalam  kondisi  tidak  baik  atau  bahkan  hancur,  bisa dibayangkan  berapa  banyak makhluk hidup yang terancam punah.Total luas terumbu karang Indonesia 85.707 km2, dengan jenis keanekaragaman hayati terumbu
karang meliputi: >450 jenis karang batu; 2.500 jenis moluska; 1.512 jenis krustasea; 850 jenis
spons; 745 jenis ekinodermata; 2.334 jenis ikan; 30 jenis mamalia laut; 38 jenis reptilia laut.
(Sumber: COREMAP).
Kondisi terumbu karang sudah Indonesia semakin mencemaskan. Sekitar 14 persen dalam kondisi
kritis, 46 persen telah mengalami kerusakan, 33 persen dalam kondisi masih cukup bagus dan hanya 7
persen kondisinya masih sangat bagus.
Persebaran dan Kondisi Terumbu Karang  Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas  terumbu  karang  di  Indonesia  sekitar  51.000  km2.Ini  belum  mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Terdapat 18%  dari  terumbu  karang  di  dunia  berada  di  perairan Indonesia.  Indonesia  juga  memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia meliputi  590 jenis karang batu, 2500 jenis  Molusca, 1500 jenis udang-udangan dan  lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu karang di Indonesia memberikan keuntungan  pendapatan  sebesar  US$1,6  milyar/tahun. Dengan kondisi  alam  dan  keanekaragaman hayati  yang  begitu  banyak yang  dimiliki Indonesia,  seharusnya  bisa  dimanfaatkan  dengan  sebaik-baiknya. Terumbu karang di  Indonesia yang  sangat beragam dan  bernilai,  mengalami ancaman  yang sangat besar.  Ketergantungan  yang  tinggi  terhadap  sumberdaya  laut  telah  menyebabkan eksploitasi besar-besaran  dan  kerusakan  terumbu  karang,  terutama  yang berdekatan  dengan  pusat  pemukiman penduduk.Selama  50  tahun  terakhir,  proporsi penurunan  kondisi  terumbu  karang  Indonesia  telah meningkat  dari  10%  menjadi 50%.  Hasil  survei  P2O  LIPI  pada  tahun  2006  menyebutkan  bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik. Penangkapan ikan secara ilegal  telah meluaske banyak pulau di Indonesia, bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan yang sangat parah.Keberadaan  pengelolaan dan  institusi  khusus  untuk melindungi  terumbu  karang  Indonesia sangatlah  sedikit. Hingga  tahun  1999,  tidak  ada  institusi  pemerintah  yang  memfokuskan  diri  pada pengelolaan  sumber daya  pesisir.  Pemerintah  Indonesia  tidak  dapat  memenuhi target  pengelolaan yang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak.Eksploitasi berlebihan pada sumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan menjadi masalah  besar  dalam  manajemen  keanekaragaman hayati  khususnya  keanekaragaman  biota  laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef ) yang banyak menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam ekosistem laut.

Keputusan Menteri negara lingkungan hidup Nomor : 04 tahun 2001 Tentang Kriteria baku kerusakan terumbu karang , beberapa faktor yang menyebabkan keruskan pada terumbu karang adalah sebagai berikut:

1.  Sedimentasi 
Konstruksi di daratan dan sepanjang pantai, penambangan atau pertanian di daerah aliran sungai ataupun penebangan hutan tropis menyebabkan tanah mengalami  erosi dan terbawa melalui aliran sungai ke  laut dan  terumbu karang.  Kotoran-kotoran, lumpur ataupun pasir-pasir ini dapat membuat air menjadi kotor dan tidak jernih lagi sehingga karang tidak dapat bertahan  hidup karena kurangnya cahaya. Hutan mangrove dan padang lamun yang berfungsi sebagai penyaring juga menjadi rusak  dan menyebabkan sedimen dapat mencapai terumbu karang. Penebangan  hutan mangrove untuk keperluan kayu bakar dapat merubah area hutan mangrove tesebut menjadi pantai terbuka. Dengan membuka tambak-tambak udang dapat merusak tempat penyediaan udang alami.



Gambar 2 : Pengaruh Sedimentasi pada perkembangan terumbu karang yang tersebar di lautan

2.            Penangkapan dengan Bahan Peledak
Penggunaan bahan peledak untuk penangkapan ikan oleh nelayan  akan mengakibatkan penangkapan ikan secara  berlebihan, sehingga  menyebabkan tangkapan ikan akan berkurang dimasa berikutnya. Penggunaan Kalium Nitrat (sejenis pupuk) sebagai bahan peledak akan mengakibatkan  ledakan yang besar, sehingga membunuh ikan dan merusak  karang di sekitarnya. 

 





Gambar 3 : Penggunaan bahan peledak di terumbu karang menghancurkan struktur terumbu,serta dapat meninggalkan gunungan serpihan karang hingga beberapa meter lebarnya.

3.  Aliran Drainase 
Aliran drainase yang mengandung pupuk dan  kotoran yang terbuang ke perairan pantaiyang mendorong pertumbuhan  algae yang akan menghambat pertumbuhan polip karang, mengurangi asupan  cahaya dan oksigen. Penangkapan secara berlebihan membuat masalah  ini bertambah  buruk karena ikan-ikan yang biasanya makan algae juga ikuk tertangkap. 
4.  Penangkapan Ikan dengan Sianida 
Kapal-kapal penangkap ikan seringkali menggunakan Sianida dan racun-racun lain untuk menangkap ikan-ikan karang yang berharga. Metode ini  acap digunakan untuk menangkap ikan-ikan tropis untuk akuarium dan sekarang digunakan untuk menangkap
ikan-ikan sebagai konsumsi restoran-restoran yang memakai  ikan hidup.
5.  Pengumpulan dan Pengerukan 
Pengambilan karang untuk digunakan sebagai bahan baku konstruksi atau dijual untuk cinderamata juga merusak terumbu karang. Demikian pula pengerukan dan pengeboman karang  untuk konstruksi di daerah terumbu karang.

6.  Pencemaran Air. 
Produk-produk minyak bumi dan kimia  lain yang dibuang di dekat perairan pantai, pada akhirnya  akan mencapai terumbu karang. Bahan-bahan pencemar ini akan meracuni polip karang dan biota laut lainnya. Kerusakan ekositem terumbu karang tidak terlepas dari aktivitas manusia baiok di daratan maupun pada ekosistem peseisir dan lautan kegiatan manusia baik di daratan seperti industri, per
tanian, riumah tangga akhir nya kana dapat ma imbulkan dampak negatif bukan saja pada perairan tetapi juga pada ekosdistem terumbu karang atau pesisir dsan lautan.
 

Gambar 4 : Peta Terumbu Karang Yang terancan dari Pencemaran dari Air Laut

Menurut Dahuri (2001) sebgaian besar bahan pencemar yang ditemukan di laut berasal dari kegiatan manusia di daratan. Ssebagai contoh kegiatan pengelolaan pertanian dan kkehutanan yang buruk tridak saja merusak ekosistem sungai melaui banjir dan erosoi tetapi juga menimbulkan dampak negatif pada perairan pesisir dan lautan. Melalui penggunaan pupuk anrganik dan pestisida dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan telah menimbulkan masalah besar bagi wilayah pesisir dan lautan
Pada tahun 1972 penggunaan pupuk nitrogen untuk seluruh kegiatanpertanian di Indonesia sekitar 350.000 ton maka pada tahun 1990 jumlah tersebut meningkat  menjadi 1.500.000 ton . total penggunaan pestisida pada tahun 1975 sebanyak 2000 ton. Kemudian pada tahun 1984 mencapai 16.000 ton(dahuri et al. 2001)
  1. Pengelolaan tempat rekreasi. 
Pengelolaan tempat rekreasi di wilayah pesisir yang tidak memperhatikan lingkungan, seperti penyewaan kapal, peralatan pemancingan dan penyelaman seringkali menyebabkan  rusaknya terumbu  karang.  Pelemparan jangkar ke karang dapat menghancurkan dan mematahkan terumbu karang. Para wisatawan yang mengambil, mengumpulkan,  menendang, dan  berjalan di karang ikut menyumbang terjadinya kerusakan terumbu karang. 

Gambar 5 : Kegiatan Rekreasi Penyelaman Yang Dapat Merusak Terumbu Karang

8.  Pemanasan global 
Terumbu  karang juga terancam oleh pemanasan global. Pemutihaan terumbu karang meningkat selama dua dekade terakhir,   masa dimana bumi mengalami beberapa kali suhu tepanas dalam sejarah. Ketika suhu laut meningkat sangat tinggi, polip karang kehilangan algae simbiotik didalamnya, sehingga mengubah warna mereka menjadi putih dan akhirnya  mati. Pemanasan global juga mengakibat cuaca ekstrim sukar diperkirakan, seperti badai tropis yang  dapat mengakibatkan kerusakan  fisik ekosistem terumbu karang yang sangat besar. Meningkatnya permukaan laut juga menjadi ancaman serius bagi terumbu karang dan pulau-pulau kecil maupun atol. 
Berbagai  akibat kerusakan terumbu karang mengakibatkan berbagai macam dampak kerugian, diantaranya menurunnya produkdsi sumberdaya perikanan, mempercepat abrasi pantai, dan menurunnya jumlah wisatawan karena menurunnya nilai estetika dan kein dahan terumbu karang.
Allah bersabda:

A. Surat Ar Rum [30] ayat 41-42 tentang Larangan Membuat Kerusakan di Muka Bumi
        ••                       
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS Ar Rum : 41-42)
Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan, mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa dilakukan, misalnya rehabilitasi SDA berupa hutan, tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
B. Surah Al A’raf [7] Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
        •  •                •       •        •                           
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
Isi Kandungan
Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan dibinasakan
Hanya saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda, melainkan juga berupa sikap, perbuatan tercela atau maksiat serta perbuatan jahiliyah lainnya. Akan tetapi, untuk menutupi keburukan tersebut sering kali mereka menganggap diri mereka sebagai kaum yang melakukan perbaikan di muka bumi, padahal justru merekalah yang berbuat kerusakan di muka bumi
Allah SWT melarang umat manusia berbuat kerusakan dimuka bumi karena Dia telah menjadikan manusia sebagai khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan ini mencakup semua bidang, termasuk dalam hal muamalah, seperti mengganggu penghidupan dan sumber-sumber penghidupan orang lain (lihat QS Al Qasas : 4).
Allah menegasakan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hamba-Nya ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat-Nya. Angin yang membawa awan tebal, dihalau ke negeri yang kering dan telah rusak tanamannya karena tidak ada air, sumur yang menjadi kering karena tidak ada hujan, dan kepada penduduk yang menderita lapar dan haus. Lalu Dia menurunkan hujan yang lebat di negeri itu sehingga negeri yang hampir mati tersebut menjadi subur kembali dan penuh berisi air. Dengan demikian, Dia telah menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh kecukupan dan hasil tanaman-tanaman yang berlimpah ruah.

C. Surat Sad [38] Ayat 27 tentang Perbedaan Amalan Orang Beriman dengan Orang Kafir
                 • 
Artinya : “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (QS Sad : 27 )
Isi kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi tempat tinggal manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya.
Allah memberikan pertanyaan pada manusia. Apakah sama orang yang beriman dan beramal saleh dengan orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan juga apakah sama antara orang yang bertakwa dengan orang yang berbuat maksiat? Allah SWT menjelaskan bahwa diantara kebijakan Allah ialah tidak akan menganggap sama para hamba-Nya yang melakukan kebaikan dengan orang-orang yang terjerumus di lembah kenistaan. Allah SWT menjelaskan bahwa tidak patutlah bagi zat-Nya dengan segala keagungan-Nya, menganggap sama antara hamba-hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebaikan dengan orang-orang yang mengingkari keesaan-Nya lagi memperturutkan hawa nafsu.
Mereka ini tidak mau mengikuti keesaan Allah, kebenaran wahyu, terjadinya hari kebangkitan dan hari pembalasan. Oleh karena itu, mereka jauh dari rahmat Allah sebagai akibat dari melanggar larangan-larangan-Nya. Mereka tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya dan akan dihimpun dipadang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sehingga mereka berani zalim terhadap lingkungannya.
Allah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya hanya untuk kepentingan manusia. Manusia diciptakan-Nya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini sehingga wajib untuk menjaga apa yang telah dikaruniakan Allah SWT.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar