Hai tuan lebah kusayang,
Maafkan aku yang terlalu manja,
Maafkan aku yang terlalu cengeng,
Maafkan aku yang terlalu penakut,
Maafkan aku yang kamu bilang kurang inisiatif,
Maafkan aku yang terlalu individual,
Maafkan aku yang masih kekanakan,
Maafkan aku yang selalu mengusikmu.
Hai lebahku,
Kamu tahu?
Malam ini entah malam keberapa saat aku kembali terjaga dari tidurku, dan mengingatmu. Aku merindukanmu. Sepertinya rangkaian pesan singkat dan senyummu belum bisa jadi obat kecil rinduku. Aku butuh lebih. Lembaran tissu juga belum mampu mengeringkan airmataku. Aku butuh tanganmu, untuk menghapus air mata ini. Maafkan aku, aku masih terlalu cengeng..
Hai lebahku,
Maafkan aku yang selalu khawatir. Khawatir jika nanti cintamu kepadaku berkurang walau hanya secuil. Aku takut jika ada yang lebih membuatmu tertawa bahagia dibandingkan aku. Aku hanya tak mau ada yang menggantikan posisiku, di sampingmu atau di hatimu. Maafkan aku yang terlalu egois..
Hai lebahku,
Aku ingin menjadi orang yang pertama kamu ingat, dan ingin menjadi orang yang paling susah untuk kamu lupakan. Aku ingin menjadi selamat pagi untukmu dan menjadi penjaga mimpimu. Aku ingin menjadi wanitamu, hingga hayatmu nanti. Izinkan aku..
Hai lebahku,
Aku tak pernah jenuh denganmu. Aku tak pernah jenuh berlama lama bersamamu. Aku tak pernah bosan mengulang dan memutar kenangan kita berdua dalam memoriku..
Hai lebahku,
Apakah di saat aku merindukanmu, kamu juga merindukanku?
Apakah kamu menyebut namaku dalam doa mu, seperti aku selalu memastikan namamu dalam alunan doaku?
Bee, aku mencintaimu..
Dari aku yang kamu panggil Honey..